Sabtu, 05 Juni 2010

Diposting oleh mamen

A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan ha1 yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, kawatir, tidak
tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu urnumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala;
memandang jauh ke depan sambii mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil
memegang kepalanya; duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari,
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menirnpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan
moril.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat
pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalanlan bahaya
dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang
mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Karena seseorang tidak marnpu mengatasinya waktu itu, te jadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialarni oleh seorang bayi atau anak kecil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu cemas bila berhadapan dengan orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula yang memberikan reaksi
membalik : karena ia mendendam, maka ia berusaha selalu untuk ganti berrbuat kejam
sebagai pelampiasannya.


(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut
Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga rnacam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian din dengan lingkungan. Kecemasan
timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya
sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi
sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu rnengira bahwa seseuatu yang hebat
akan te rjadi.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia
adalah, bahwa intensitel ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek
yang ditakutkannya Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat
dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika
mash kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dm satu
untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga
ia mendapat hukuman dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi tehubung dengan balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya
secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan
meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan
neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki
oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
(c). kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki
betmacam-macam emosi antara lain: in, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta,
rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pemyataan individu
secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan
untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia
akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.



B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang
takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari
luar maupun dari dalam.
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan),
orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya
beberapa hak orang sekaligus. misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan munglun hak nama baik. Kalau misalnya,
kentongan dipukul terus menerus dan disambung bersaut-sautan makin lama makin
dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Gerangan apakah yang akan terjadi ? Meskipun
berita peristiwa belurn ada, tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita
harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
Card lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalm mengatasi kegelisahan
atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertarna-tama, kita tanyakan
kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang
akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan
sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan
tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang
kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya
kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersama-sama
berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat tirnbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak
merasakan lagi adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada
Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita harus percaya bahwa
Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengarnpun.


D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang
pemah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang
berbeda satu sama lain.
Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak
simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan
mengisolasi di pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan
menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh istitusi yang diciptakan
masyarakat misalnya pengadilan.
Dalarn karya sastra Abdul Muis yang bejudul "Salah Asuhan", Hanafi yang
berpendidikan Bamt adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghormati orang lain.
Ia menganggap rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia terasing karena
dibenci, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci
dan dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan teman-temannya. Ini terbukti ketika ia
bersarna istrinya Come de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya di Jakarta,
dengan mengundang teman-temannya tetapi yang diundang hanya teman-teman tamatan
sekolah di Negeri Belanda Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya, sehingga
tak seorangpun yang hadir pada malam itu.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian,
karena kesepian bagian hidup manusia,
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab te jadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian.
Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalanl keadaan sepi, tidak
suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama,
namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi.
maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga
kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan rarnai, kebalikan
dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder,
merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri.
Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan
yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalanl ujian sarjana yang sudah lama
ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. lulus atau tidak lulus ujian sa jana akan menentukan
status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status
dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan
menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi
mengambil kesimpulan. Dalanl berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain,
sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat
berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan
tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan
kemampuan untuk menangkap sesuatu.
H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada
mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. B ila ha1 i tu te rjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi
sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut
lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan
benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah
karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar